INDUKTIF, DEDUKTIF ATAU CAMPURAN

Oleh : Pak Rakhmad Zailani Kiki

Assalaamu'alaikum. Wr. Wb. Sahabat-sahabatku, shoimin dan shoimat,  para guru dahsyat sekalian. Masih sulit juga untuk memulai tulisan?  Ada yang mengeluh kepada saya,  sebut saja si A: apa yang harus ditulis nih di awal-awal tulisan? Duh, macet nih, tidak bisa diteruskan. Nyerah deh, saya nyerah! Pertanyaan saya, kenapa bisa sampai macet dan menyerah begini? Karena si A ini menulis tanpa menggunakan pola. Seperti kita dikasih kerjaan merangkai bunga, polanya tidak diikuti ya jadinya tidak bagus, bahkan gagal, tidak jadi!  Saya menyarankan agar dalam menulis, kita menggunakan tiga pola, yaitu:  pola paragraf induktif,  pola paragraf deduktif atau pola  paragraf campuran.                                                     1. Paragraf Deduktif

Paragraf deduktif adalah suatu Paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal Paragraf. Paragraf ini diawali dengan pernyataan yang bersifat umum dan kemudian dilengkapi dengan penjelasan-penjelasan khusus yang berupa contoh-contoh, rincian khusus, bukti-bukti dan lain-lain. Karena Paragraf deduktif dikembangkan dari suatu pernyataan umum, maka pola kalimatnya adalah dari umum ke khusus.

Ciri-ciri kalimat deduktif:

a. Kalimat utama berada di awal paragraf.
b. Kalimat disusun dari pernyataan umum yang kemudian disusul dengan penjelasan-penjelasan.

Pola Paragraf deduktif:

Umum,
Khusus,
Khusus,
Khusus.

Contoh Paragraf deduktif:

Ketersediaan lahan menjadi persoalan di Kota Jakarta (Umum). Reklamasi pantai dianggap menjadi solusinya(Umum). Namun, reklamasi pantai mempunyai dampak negatif untuk sosial dan lingkungan, antara lain: Pertama, para nelayan di pesisir Jakarta Utara kesulitan untuk melaut dan mendapatkan ikan karena biaya operasional semakin tinggi diakibatkan jarak ke laut lepas semakin jauh (Khusus). Kedua, warga Jakarta tidak bebas lagi menikmati pantai dan laut lepas Jakarta secara gratis atau dengan biaya murah (Khusus). Ketiga,  warga di Kepulauan Seribu kesulitan untuk langsung masuk ke daratan Jakarta.  Terakhir, keempat, biota laut di sekitar area reklamasi menjadi rusak (Khusus).

2. Paragraf Induktif

Kalimat utama Paragraf Induktif terletak pada bagian akhir Paragraf. Paragraf ini diawali dengan kalimat-kalimat penjelas yang berupa fakta, contoh-contoh, rincian khusus maupun  bukti-bukti yang kemudia disimpulkan atau digeneralisasikan ke dalam satu kalimat pada akhir Paragraf. Paragraf Induktif dikembangkan dari pola khusus ke umum.

Ciri-ciri kaliamat Induktif

a. Diawali dengan penjelasan-penjelasan khusus.
b. Kemudian, digeneralisasikan menjadi sebuah kesimpulan berdasarkan penjelasan-penjelasan khusus.
c. Kesimpulan yang merupakan kalimat utama terdapat di akhir Paragraf.

Pola Kalimat Induktif

Khusus,
Khusus,
Khusus,
Umum.

Contoh Paragraf Induktif:

Paragraf Induktif terdiri dari beberapa jenis yaitu

a. Generalisasi

Setelah ujian anak-anak di periksa, ternyata nilai mereka beragam (Khusus). Sebanyak 25 siswa nilainya melebihi standar kelulusan (Khusus). 5 siswa mendapat nilai tepat pada standar kelulusan (Khusus), dan tidak ada seorangpun yang mendapat nilai dibawah standar (Khusus). Bisa dikatakan kegiatan belajar di kelas ini cukup berhasil (Umum).

b. Analogi

Belajar di masa tua membutuhkan usaha yang ekstra karenakan daya tangkap yang dimiliki pada masa ini sudah sangat berkurang (Khusus). Bahkan motivasi yang dimiliki juga sudah melemah karena terlalu banyaknya pikiran yang mengganggu (Khusus). Itulah mengapa dikatakan belajar di waktu tua seperti melukis di atas air (Umum).  

c. Sebab-akibat

Saat ini kita sudah memasuki musim penghujan (Khusus). Banyak sampah yang menumpuk akibat kita sering membuang sampah sembarangan (Khusus). Terlebih lagi, mendangkalnya permukaan saat ini (Khusus). Oleh karena itu, tidak mengherankan banjir selalu datang setiap hari (Umum).

d. Perbandingan

Bambang  suka menolong setiap orang (Khusus). Dia selalu ramah kepada siapapun (Khusus). Tidak seperti adiknya, Herman, yang suka menjahili orang (Khusus). Herman terkenal karena kenakalannya daripada prestasinya (Khusus). Itulah mengapa kedua saudara ini mendapat perlakuan beda dari teman-temanya (Umum).

3. Paragraf Campuran

Paragraf campuran adalah Paragraf yang diawali dengan mengemukakan kalimat utama kemudian di dukung oleh kalimat-kalimat penjelas dan diakhiri oleh kesimpulan pada bagian akhir Paragraf. Dengan kata lain Paragraf ini memiliki 2 kalimat utama.

Ciri-ciri Paragraf campuran:

a. Memiliki kalimat utama pada awal Paragraf dan kemudian ditekankan kembali pada akhir paragrapah.
b. Adanya pengulangan atau variasi pada beberapa kata kunci atau keyword pada awal dan akhir paragraf.

Pola Paragraf campuran:

Umum,
Khusus,
Khusus,
Umum.

Contoh:

Manusia adalah makhluk sosial (Umum). Semua pekerjaan sehari-hari manusia membutuhkan manusia lainnya (Umum). Misalnya saja seorang manusia ingin makan, tentu saja dia membutuhkan petani untuk mendapatkan nasi (Khusus), nelayan untuk mendapatkan ikan dan peternak untuk mendapatkan daging (Khusus). Semua aspek di kehidupan manusia tidak luput dari bantuan orang lain (Umum). Bahkan untuk mati pun manusia masih membutuhkan orang lain (Umum). Oleh karena itu, seorang manusia tidak bisa hidup sendiri tanpa orang lain (Umum).

Semua makhluk hidup memerlukan makanan dan minuman untuk melangsungkan hidupnya. Binatang bertahan hidup dengan cara berburu makanan yang tersedia di alam. Demikian pula dengan tumbuhan dan manusia yang memerlukan makanan dan minuman untuk tumbuh dan berkembang. Semua makhluk hidup akan mati jika tidak makan dan minum. Jadi, binatang, tumbuhan, dan manusia memerlukan makanan dan minuman untuk bertahan hidup.

Komentar