Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2021

SERIAL XX SIRAH NABI UNTUK REMAJA

Gambar
SERIAL XXSIRAH NABI UNTUK REMAJA 20. PERMULAAN HIJRAH KE MADINAH Oleh: Irsyad Syafar Sebagian penduduk Yatsrib yang berhaji telah memberikan janji setianya (baiat) kepada Rasulullah Saw. di Aqabah untuk yang kedua kalinya. Konsekwensi dari janji setia ini adalah dukungan penuh kepada Rasulullah Saw. dan dakwahnya. Dukungan penuh itu dalam bentuk pengorbanan harta dan juga jiwa. Persis seperti mereka menjaga istri dan anak-anak mereka sendiri. Setelah berlangsungnya baiat Aqabah yang kedua tersebut, maka secara otomatis Rasulullah Saw. sudah mempunyai pengikut dan pendukung setia dengan jumlah yang lumayan banyak di kota Madinah. Sekaligus Beliau telah berhasil mendapatkan daerah dan lahan dakwah baru yang siap menampung Beliau dan seluruh pengikutnya yang di Makkah. Bahkan siap juga memberikan jaminan penghidupan dan penjagaan dari berbagai gangguan dan ancaman. Capaian dakwah yang luar biasa ini merupakan anugerah Allah yang sangat besar. Terutama ditengah situasi dan suas...

SERIAL XIX SIRAH NABI UNTUK REMAJA

Gambar
SERIAL XIX SIRAH NABI UNTUK REMAJA 19. BAIAT AL ‘AQABAH Oleh: Irsyad Syafar Setelah situasi Makkah tidak lagi kondusif untuk menyemai dan menyebar dakwah, maka Rasulullah Saw. mulai melirik wilayah-wilayah diluar Makkah. Setiap kabilah Arab yang datang berhaji atau berdagang ke Kota Makkah selalu ditemui oleh Rasulullah Saw. Baik secara perseorangan maupun berkelompok. Mereka ditawarkan masuk Islam dan kemudian ikut membelanya. Dari mereka diharapkan akan muncul pengikut baru yang lebih setia. Menawarkan Islam kepada berbagai kabilah Arab ini berlangsung semenjak akhir tahun ke 10 kenabian sampai ke musim haji tahun ke 11 kenabian. Diantara kabilah-kabilah yang sudah ditemui Rasulullah Saw. itu antara lain: Bani Kalb, Bani Hanifah, Bani ‘Amir bin Sha’sha’ah dan lain-lain. Juga ada person yang ditemui Beliau dan memberikan respon positif dengan bersedia masuk Islam. Diantaranya adalah: Suwaid bin Shamit, Iyas bin Mu’adz dan Abu Dzar Al Ghifari. Mereka semua termasuk penduduk...

SERIAL XVIII SIRAH NABI UNTUK REMAJA

Gambar
SERIAL XVIII SIRAH NABI UNTUK REMAJA 18. PERISTIWA ISRA’ DAN MI’RAJ Oleh: Irsyad Syafar Dalam suasana Rasulullah Saw. sudah semakin tertekan dan terpojok, tidak ada pelindung dan pembela yang kuat dikalangan Quraisy, datanglah pertolongan Allah berikutnya. Beliau dimuliakan Allah Swt. dengan sebuah perjalanan mulia nan agung yang belum pernah satupun manusia lain mengalaminya. Yaitu peristiwa perjalanan Isra' dan Mi’raj. Beliau diperjalankan oleh Allah di malam hari dari Masjidil Haram di Makkah ke Masjidil Aqsa di Palestina, kemudian naik ke langit yang tujuh lapis dan kemudian bertemu dengan Allah Swt. Peristiwa ini menjadi mukjizat bagi Rasulullah Saw. sekaligus sebagai penghibur atas kesedihan yang menimpanya secara beruntun di tahun ke 10 kenabian tersebut. Mulai dari wafatnya Abu Thalib, lalu wafatnya Khadijah sampai kepada gagalnya hijrah Beliau ke Thaif dan bahkan mendapat perlakuan yang tidak baik di sana. Para ulama memang berbeda pendapat tentang waktu kejadi...

SERIAL XVII SIRAH NABI UNTUK REMAJA

Gambar
SERIAL XVII SIRAH NABI UNTUK REMAJA 17. HIJRAH KE THAIF Oleh: Irsyad Syafar Menuju Thaif Setelah meninggalnya Abu Thalib dan Khadijah ra, kota Makkah sudah semakin tidak kondusif untuk dakwah Rasulullah Saw. Gangguan yang diderita Rasulullah Saw. dari kaumnya semakin dahsyat. Oleh karena itu, Rasulullah Saw. harus mencari alternatif tempat dan daerah lain yang mungkin mau menerima Islam. Maka Beliau melakukan perjalanan (Hijrah) ke Thaif. Yaitu satu daerah yang berjarak sekitar 80 kilometer dari kota Makkah. Beliau keluar menuju Thaif pada bulan Syawal tahun kesepuluh dari kenabian. Beliau pergi dan pulang dari Thaif dengan berjalan kaki ditemani oleh budak Beliau yaitu Zaid bin Haritshah ra. Tujuan utama Beliau ke Thaif tentu adalah untuk berdakwah dan sekaligus mencari suaka atau perlindungan orang-orang Thaif dari gangguan kaumnya. Di dalam perjalanannya, setiap kali melalui satu kabilah (suku), maka Beliau mengajak mereka kepada Islam. Akan tetapi, tidak satu pun kabila...

SERIAL XVI SIRAH NABI UNTUK REMAJA

Gambar
SERIAL XVI SIRAH NABI UNTUK REMAJA 16. TAHUN DUKA CITA Oleh: Irsyad Syafar Pada tahun ke 10 kenabian adalah tahun duka cita bagi Rasulullah Saw. Sebab pada tahun tersebut dua orang yang sangat membela dakwah Beliau, meninggal dunia dalam waktu yang berdekatan. Yang pertama adalah Abu Thalib paman Rasulullah Saw. yang sangat setia membela Beliau, dan yang kedua adalah Khadijah ra. istri Beliau yang menopang dakwahnya sejak awal dengan harta dan jiwanya. *Meninggalnya Abu Thalib* Pasca bubarnya perjanjian embargo Quraisy terhadap Bani Hasyim dan Bani Muththalib, Abu Thalib mengalami sakit. Hari-hari berat selama tiga tahun diembargo telah membuat kesehatannya terus menurun. Seiring dengan usianya yang semakin lanjut. Penyakitnya semakin parah dan akhirnya Abu Thalib wafat pada bulan Rajab tahun ke 10 kenabian. Ketika Abu Thalib dalam kondisi sakaratul maut, Rasulullah datang menghampirinya. Di sisi lain hadir pula paman-paman Beliau yang lain seperti Abu Jahal dan Abdullah bi...

SERIAL XV SIRAH NABI UNTUK REMAJA

Gambar
SERIAL XV SIRAH NABI UNTUK REMAJA 15. TAHUN EMBARGO DAN BOIKOT DARI QURAISY Oleh: Irsyad Syafar Dalam rentang waktu kurang dari satu bulan saja, telah terjadi 4 peristiwa penting yang mengguncangkan kafir Quraisy di Makkah. Pertama, masuk Islamnya Hamzah. Kedua, masuk Islamnya Umar bin Khattab. Ketiga, Rasulullah Saw. menolak tawaran damai dari Quraisy dengan imbalan harta atau jabatan, dengan syarat Rasulullah berhenti berdakwah. Dan terakhir yang keempat adalah bersepakatnya Bani Hasyim dan Bani Muththalib, baik yang muslim maupun yang masih musyrik, untuk menjaga Nabi Muhammad Saw. dari segala gangguan. Situasi ini betul-betul membuat kafir Quraisy sangat marah dan meradang. Alih-alih akan memadamkan dakwah Nabi Muhammad Saw., malah yang terjadi adalah bertambahnya dukungan dari berbagai kalangan. Rencana Quraisy untuk menghabisi Beliau semakin sulit dilaksanakan. Kalau Rasulullah Saw. dibunuh, maka lembah kota Makkah bisa banjir darah. Karena dua kabilah besar tentu aka...

SERIAL XIV SIRAH NABI UNTUK REMAJA

Gambar
SERIAL XIV SIRAH NABI UNTUK REMAJA 14. HAMZAH DAN UMAR BIN KHATTAB MASUK ISLAM Oleh: Irsyad Syafar Qurasiy semakin meningkat kemarahannya kepada Rasulullah Saw. Lebih dari 100 orang kaum muslimin sudah aman berada di Habasyah. Sementara itu yang di kota Makkah masih ada yang masuk Islam. Maka muncullah ide yang lebih gila dari mereka. Yaitu menghabisi Muhammad Saw. Mereka mendatangi Abu Thalib yang masih setia membela dan mendukung dakwah anak saudaranya itu. Walaupun beliau sendiri tetap menganut agama nenek moyangnya. Quraisy menekan Abu Thalib agar mau menghentikan dakwah ponakannya. Kalau tidak, maka mereka akan mengambil tindakan sendiri untuk menghabisinya. Dalam kondisi khawatir, Abu Thalib menyuruh Nabi Muhammad Saw. berhenti. Beliau berkata: “Wahai anak saudaraku, sesungguhnya kaummu telah mendatangiku. Lalu mereka berkata begini dan begini. Maka hentikanlah dakwahmu demi aku dan dirimu. Jangan membebaniku di luar kesanggupanku.” Mendengar permintaan pamannya itu, ...

SERIAL XIII SIRAH NABI UNTUK REMAJA

Gambar
SERIAL XIII SIRAH NABI UNTUK REMAJA 13. HIJRAH KE HABASYAH Oleh: Irsyad Syafar Intimidasi dan penyiksaan dari kafir Quraisy telah semakin berbahaya. Bahkan sudah memakan korban nyawa. Dalam hal ini Quraisy sudah tidak main-main. Mereka tidak mengizinkan agama Islam eksis di Makkah. Seluruh pengikutnya akan mereka ganggu atau kembali ke agama nenek moyang mereka. Sementara itu Rasulullah Saw. dan sahabat yang lain tidak mempunyai kekuatan untuk melindungi kaum muslimin yang lemah tersebut. Dalam situasi tersebut turunlah surat Al Kahfi yang berisikan beberapa kisah umat terdahulu. Salah satu kisahnya adalah tentang ashabul kahfi. Yaitu beberapa pemuda beriman yang terancam akan dibunuh oleh kerajaan mereka yang musyrik. Maka kemudian mereka lari meninggalkan negeri mereka menuju tempat lain. Sehingga kemudian mereka bersembunyi di sebuah gua dan tertidur di sana selama 309 tahun. Pada kisah Ashabul Kahfi inilah terdapat inspirasi dan ide untuk melakukan hijrah. Sebagaimana f...

SERIAL XII SIRAH NABI UNTUK REMAJA

Gambar
SERIAL XII SIRAH NABI UNTUK REMAJA 12. FASE INTIMIDASI DAN SIKSAAN FISIK Oleh: Irsyad Syafar Intimidasi terhadap Rasulullah Saw Penghadangan dan tekanan kafir Quraisy terhadap dakwah Rasulullah Saw. semakin hari semakin meningkat dan beragam. Berpekan-pekan pada tahun ke empat dari usia dakwah Rasulullah Saw., mereka lihat gangguan dan penghadangan secara verbal tidak terlalu berpengaruh. Maka petinggi-petinggi Quraisy kembali berkumpul untuk memutuskan langkah dan strategi yang lebih jitu. Akhirnya mereka sepakati untuk beralih kepada metode intimidasi dan penyiksaan. Mereka dibentuklah satuan tugas khusus intimidasi dan penyiksaan ini. Jumlah mereka sekitar 25 orang yang berasal dari para pemimpin Quraisy. Satgas ini dipimpin langsung oleh Abu Lahab. Dari rapat khusus mereka telah diputuskan untuk tidak akan berhenti apalagi melemah dalam memerangi Islam, menyakiti Rasulullah dan menyiksa para sahabatnya. Dimanapun merka berjumpa, berbagai bentuk penyiksaan dan penindasa...

SERIAL XI SIRAH NABI UNTUK REMAJA

Gambar
SERIAL XI SIRAH NABI UNTUK REMAJA 11. QURAISY MULAI MENGHADANG DAKWAH Oleh: Irsyad Syafar Lobi-lobi Quraisy kepada Abu Thalib Kaum Quraisy sudah sangat gusar dan gerah dengan munculnya secara resmi agama baru yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw. Beberapa petinggi mereka segera datang menemui Abu Thalib sebagai paman Nabi dan orang paling senior di Makkah saat itu. Mereka menyampaikan kepada Abu Thalib: “Wahai Abu Thalib, sesungguhnya anak saudaramu telah mencaci-maki tuhan-tuhan kami dan mencela agama kami. Ia telah melecehkan harapan-harapan kami dan menyesatkan nenek moyang kami. Engkau hentikanlah dia agar tidak mengganggu kami atau biarkan kami yang menyelesaikannya sendiri. Engkau kan juga tidak sejalan dengan agama yang dia bawa, maka biar kami ringankan engkau darinya.” (Sirah Ibnu Hisyam: 1/265). Abu Thalib menjawab permintaan kafir Quraisy tersebut dengan perkataan yang lemah lembut dan menolaknya secara halus dan diplomatis. Sehingga kemudian mereka pergi meninggal...