Kamera
KAMERA @salimafillah Tiap kali berada di hadapan kamera, kita terkenang akan Ibn Al Haitham (965-1040) dan Kitabul Manazhir, bahasan optikanya yang mendahului zaman. Merumuskan 19 derajat di ufuk timur dan barat sebagai titik fajar dan senja, dia patahkan pula teori Ptolemeus tentang melihat, yang semula dikira mata memancarkan cahaya, menjadi bahwa pantulan cahaya pada bendalah yang ditangkap mata. Dalam kajiannya, dia juga berhasil merumuskan kedudukan cahaya terhadap kaca seperti pembiasan dan pembalikan. Ibn Al Haitham juga merintis pembakaran kuarsa untuk dijadikan kaca, dan menemukan padu-padan lensa serta prinsip kerja kamera. Awalnya, untuk mempelajari gerhana, Al-Haitham membuat lubang kecil pada dinding yang memungkinkan citra matahari semi nyata diproyeksikan melalui permukaan datar. Inilah yang disebut "Al Kamrah", yang kemudian dialih bahasa menjadi "Kamera Obscura" atau fenomena ruang gelap. Teori yang dicetuskan Ibn Al Haitham ini telah mengilhami...