Oleh : Eka Wardana *)
Tahukah kamu penulisan puisi telah berlagsung sejak lama, misalnya di Cina puisi mulai dikenal 3.000 tahun yang lalu.Misalnya saja sutradara dan penulis terkenal William Shakespeare menulis puisi pada akhir tahun 1500-an. Juga ada penulis khusus puisi anak-anak lho seperti Roald Dahl, Michael Rosen, dan Roger McGough. Siapapun bisa menulis puisi lho, termasuk kalian!
Membedakan Puisi
Sering kali kita tertukar antara puisi dan tulisan cerita. Apabedanya sih, yuk kita lihat.
Puisi umumnya pendek dan menyampaikan makna dengan beberapa kata
Kebanyakan cerita terdiri dari atas ribuan kata, sedikit saja yang singkat.
Puisi terdiri atas satu atau beberapa bait
Cerita terdiri atas paragraf dan bab.
Puisi memiliki irama atau ritme dan kadang-kadang menggunakan rima.
Cerita tidak memiliki rima.
Puisi dapat membentuk pola atau bentuk tertentu di atas kertas.
Saat dicetak, cerita diatur dengan bentuk segi empat.
Nah, mudah kan membedakan mana cerita dan puisi? Namun keduanya memiliki kesamaan sebagai alat untuk berkomunikasi dengan pembaca.
Apa Isi Puisi?
Biasanya puisi berisi apa yah? Puisi dapat berisi apa saja yang ingin kita ungkapkan.
•Menceritakan kisah baru atau menceritakan kembali sebuah kisah lama seperti Si Topi Merah.
•Mengungkapkan perasaan, misalnya saat mencetak gol atau saat kucing kalian mati.
•Menggambarkan suatu keadaan misalnya, pantai berpasir, daun-daun berguguran, atau tanah yang lembek setelah hujan.
•Mengenai seseorang, makhluk hidup atau cuaca.
•Membicarakan saat-saat khusus menggunakan kata-kata.
Mudahkan membuat puisi? Nah, sekarang kita perhatikan bagaimana persiapan menulis puisi.
Persiapan menulis puisi
Kita membutuhkan pulpen atau pensil dan buku tulis atau berlembar-lembar kertas. Dapat juga mengetik di komputer.Dimanapun tempatnya, kita memerlukan suasana tenang untuk merangkai gagasan dalam menulis puisi.
Mendapatkan ide
Ide terdapat disekitar kita. Ide sebuah puisi atau sebuah frasa dapat muncul kapan saja, bahkan ditengah malam sekalipun.
Imajinasi
Gunakanlah daya imajinasi. Misalnya, bayangkan sebuah penginapan yang kosong selama sepuluh tahun. Tanyakan pada diri sendiri apa yang ada didalamnya. Bayangkan kalian memasuki ruangan demi ruangan dan imajinasi kalian akanbekerja.
Nah, banyak ide lain yang bisa kalian kembangkan, misalnya, kelas yang hiruk pikuk disiang hari dan menjadi sepi ketika anak-anak pulang sekolah, tinggal penjaga sekolah yang membersihkan kelas, imajinasikan kelas yang kosong ditinggal anak-anak . Wah bisa menjadi puisi yang seru nih.
Perasaan
Biarkan hati mengatakan sesuatu yang harus kita tulis. Pasti ada sesuatu yang membuat kita sedih, gembira, marah. Bosan, atau khawatir. Menuliskan perasaan berarti membangun jalan ke arah penulisan puisi.
Coba tuliskan perasaanmu saat ulangan berlangsung, mendapat nilai ujian, atau saat peneriman raport. Banyak ide kalau kita menggali perasaan kita saat apa saja.
Kenangan
Ingatlah tempat yang pernah kalian kunjungi, perasaan kalian saat pertama kali ke sekolah, atau saat binatang piaraan mati.Lihatlah juga foto-foto kenangan. Siapa pun pasti menyimpan kenangan. Dan ini dapat dijadikan puisi.
Wah makin seru nih, ayo coba apa kenanganmu lalu tulis di secarik kertas jadikan puisi yang indah.
Indra
Indra penglihatan, pendengaran, perasaan, pengecap, dan pencium dapat membantu kita. Peganglah sebuah batu kerikil, sehelai bulu atau daun. Catatlah tekstur, ukuran, berat, dan warnanya. Inilah bahan yang cocok untuk menulis puisi. Jenis penulisan seperti ini biasanya bersifat deskriptif.
Sudah dapat ide tentang indra, kalau begitu tulislah apa yang sudah kalian amati dan kembangkan menjadi sebuah puisi yang menarik.
Peta pikiran
Membuat peta pikiran berarti menuliskan semua hal yang berhubungan dengan sesuatu sebanyak mungkin. Misalnya jika kalian hendak menulis puisi tentang pantai, tamanbermain, atau tetes hujan, biarkanlah pulpen bergerak mencatat semua kata diatas notes tanpa harus berpikir terlalu keras. Ide akan segera datang. Apa yang tercatat dapat digabungkan menjadi sebuah puisi. Mudahkan.
Penulisan otomatis
Penulisan otimatis adalah menulis terus menerus selama beberapa menit. Tuliskan apa saja yang terlintas di pikiran kalian, walaupun hanya kata yang sama berulang-ulang atau ‘ aku tak tahu hendak menulis apa’. Apapun yang kalian kerjakan, jangan berhenti! Mungkin kalian akan mendapatkan beberapa baris tulisan. Awalnya, tulisan itu tampak tidak berbentuk namun kalian dapat memperoleh sebuah frasa atau bahkan satu kata untuk dijadikan sebuah puisi. Kali ini tidak sukar bukan, ayo mencoba!
Diagram
Langkah ini untuk memperlancar ide adalah menggunakan diagram. Tulislah sebuah kata yang mewakili subyek sebuah puisi pada sehelai kertas.
Kemudian tuliskan lah sebanyak mungkin kata yang berhubungan dengan kata pertama tadi.Cara ini dapat menimbulkan ide yang sebelumnya tidak terbayangkan. Contohnya, dalam diagram hujan mengarah pada dingin dan teh panas.
Kalau masih sulit juga, perhatikan puisi berikut:
AIR TERJUN
Diatas hamparan batu
Air terjun bergemuruh
Dan riuh.
Dimusim hujan
Ia terengah, merintih,
dan mengeluh.
Namun dihari panas, ia tenang.
Berbisik lirih
Tidak gaduh.
Disadur dari buku: Asyiknya Menulis Puisi, tanpa pengarang
Bagus bukan?
*) Penyuka syair
Komentar
Posting Komentar