Siapa Saja Bisa Bercerita?

Oleh : Kak Jendro

Semua orang bisa bercerita, maaf orang yang tuna rungu pun bisa bercerita. Artinya bercerita itu mudah, hanya barangkali tingkat variasinya saja yang berbeda. Tingkat variasi cara orang bercerita bisa di peroleh secara alami namun bisa pula karena dibentuk. Jika ada seseorang mampu bercerita dengan baik tanpa ada yang mengajari itu artinya dia mampu belajar secara otodidak. Kebiasaan orang yang belajar dengan otodidak adalah disadari atau tidak orang tersebut memiliki kemampuan memperhatikan dengan baik dan meniru dengan baik sebelumnya, artinya ada contoh sebelumnya. Kemudian dia merasa memiliki tanggung jawab untuk semakin memvariasi dan memperindah cara berceritanya. Sehingga nanti kita akan mengenal sebuah istilah "ATM".
Sebelum saya jawab apa itu ATM saya akan melanjutkan dulu narasi ini. Orang yang memiliki kecenderungan mampu bercerita dengan baik, dia juga memiliki kebiasaan menjadi pendengar yang baik terlebih dahulu. Tidak mungkin dia akan pandai bercerita manakala dia tidak memiliki tingkat mau mendengarkan informasi dengan baik. Bahkan terkadang dia akan mau bersabar untuk mendengarkan sebuah informasi, mau berkorban dan bahkan mau menempuh perjalanan yang jauh, hanya karena ingin mendengarkan sebuah informasi yang menurut dia sangat penting.
Kemampuan bercerita lebih cenderung berawal pada variasi kemampuan audio, bukan dari kemampuan verbal ataupun kinestetik meskipun ini bukan harga mutlak.
Dijaman Rasul, Rasul memperoleh perintah dari Allah melalui malaikat jibril malaikat penyampai wahyu, caranya adalah Rasul lebih banyak mendengar bukan dengan cara melihat. Melihat gambaran hanyalah sebuah pelengkap saja. Mendengar kata malaikat yang lebih dominan. Sama hal nya ketika Rasul menyampaikan wahyu yang beliau dapat dari Malaikat Jibril kepada para sahabatnya yaitu para sahabat "mendengarkan" apa yang disampaikan dari ucapan Nabi Muhammad.
Oleh karena itu, jikalau kita ingin bisa bercerita dengan baik maka mari kita lebih banyak mendengar, mari kita lebih banyak memperhatikan. Kemudian apa yang sudah ada di benak kita, kita keluarkan.
Oleh sebab itu,  karena pembicaraan kita di dalam dunia bercerita untuk anak-anak, maka salurkan kepiawaian kita dilingkungan anak sekitar kita terlebih dahulu. Sambil kita cari motivasi mengapa rasul sayang terhadap anak-anak. Motivasi inilah yang kemudian juga kita pakai untuk menyemangati diri sendiri dan Insya Alloh memgandung sebuah nilai ibadah.
Kembali ke hal ATM, apakah anda tahu ATM ?

Cerita itu menarik, benarkah ?
Benar, manakala kita mampu membawakannya dengan baik. Lalu bagaimana caranya agar mampu membawakan cerita dengan menarik? Caranya adalah:
Kita harus mulai dari yang paling awal, yaitu latihan. Ya benar, latihan. Lalu bagaimana cara melatihnya? Yang pertama anda pasti tahu mana teman anda yang pandai bercerita dalam keseharian, lihatlah teman anda yang pandai itu. Jika dilingkungan anda, andalah yang paling pandai bercerita, andalah yang paling lengkap apabila memberikan informasi berarti andalah yang menjadi contohnya. Berarti skill anda akan semakin siap untuk terasah menjadi pencerita.
Setelah sering latihan, maka anda akan persiapkan untuk tampil. Sebelum tampil pasanglah kuda-kuda. Yang dimaksud kuda-kuda disini adalah : Berdoa meminta petunjuk dan perlindungan pada Alloh, meminta ridho dari Tuhan, siapkan fisik anda, siapkan mental anda, dan siapkan pikiran anda, siapkan ucapan anda, Atur napas anda. Kemudian mencoba.
Ilmu yang paling tepat adalah mencoba. Mulailah dengan pembukaan yang baik, apersepsi yang baik, mengurai alur demi alur dengan baik, membuat gejolak cerita dengan baik, menutup cerita dengan manis.
Setelah semua itu dilakukan, anda harus mampu menilai diri sendiri, jangan tuntut anda untuk sempurna, tapi cari solusi yang mendekati sempurna apabila ada kekurangan.
Hasil serahkan pada Yang Maha Kuasa. Selanjutnya atur waktu lagi untuk di coba lagi.

Komentar